Berbuat Baiklah Hari Ini Juga, Sekarang Juga! *********************************************************** Hidup Ini Begitu Singkat, Bagaimana Kita Ingin Diingat?************************************************************ Hanya Kejujuran Yang Membuat Kepala Kita Selalu Tegak **************************************************************Berbagilah Tanpa Mengharap Apapun, Niscaya Kita Akan Selalu Bahagia*************************************************** Tidak Akan Ada Beban Apapun Dalam Hati Orang Yang Berpikir Positif ************************************************************ Mari Kita Berbagi Kebaikan *********************************** Bersyukurlah Saat Ada Yang Meminta Bantuan Kita, Karena Tuhan Sedang Memberi Kita Kesempatan Berbuat Kebajikan ********************

Translate

Wednesday, 5 October 2016

Tax Amnesty dan Mukidi

Juni, Agustus, September dan sekarang Oktober 2016, berarti sudah 3 bulan lebih gua nggak nulis di blog koplak ini. Ini semua nggak lain dan nggak bukan karena gua lagi pura-pura sibuk. 
Belakangan ini di Ibukota lagi rame ngomongin pilkada DKI, udah 3 pasangan cagub/cawagub yang daftar di Ka Pe U, ada Ahok/Djarot, terus Anies/Uno dan Agus sama siapa cawagubnya gua kagak inget, karena emang kagak gua pikirin. Hehehehe
Mau siapa yang bakal menang nanti di Februari 2017, gua gak urus, orang secara katepe gua depok gituloh...

Justru Tax Amnesty yang mau gua tulis, karena rame, seantero negeri tercinta.  

Bukang maeng dah...kata orang Mangkasara. 

Awal-awal berlakunya UU Pengampunan Pajak, jangankan wajib pajak, petugas pajak juga pada bengong dan bingung, Kpp kedatangan banyak calon peserta TA, penjelasan sangat standar dan kadang kocak, karena antara yang nanya sama yang ditanya cuma saling pandang karena sama-sama bingung. Masih mending kalo yang saling pandang cewek ama cowok, atau dibalikdah...cowok sama cewek. Paling fatal jatuh cinta, pacaran, nikah, dan terburuk cerai dan menambah pasokan untuk gelar janda dan duda.

Kalo yang saling pandang cewek sama cewek atau cowok sama cowok? Nah lho...
Bijimane coba? bahasanya Widi Oncom.
Kan bahaya bisa terjerumus ke urusan el ge be te, atau sebaliknya jadi cakar-cakaran atawa jotos-jotosan, destruktif banget kan?

Tapi nggak kok, itu semua cuma efek pikiran liar gua aja.
Makin menjelang akhir tarif 2%, semua makin lancar dan salut buat semuanya, sampai gua nulis ini, harta deklarasi mencapai 3.600 an trilyun dan uang tebusan 97 trilyun. Busyet.....beliin oncom, bisa dapat berapa coba?

Selamat dech buat semuanya. Semua berkat Mukidi! Kata siapa? Ya...kata Mukidilah.....